Tujuan pertama kami adalah 'WArung Kopi Purnama'** jl. Alkateri. Rumah makan kuno yang menawarkan menu sarapan dan kopi hitam yang nikmat menggoda saya dan suami, sehingga kami hitung2 selama mudik kami sempat singgah di tempat ini sampai tiga kali :-). Tetapi karena menyimpang di toko kelontong "Subur" jl. Kalipah Apo, kami sampai di warung Purnama menjelang jam makan siang. Biasanya saya dan suami memesan kopi panas, kali ini kami coba kopi dinginnya, roti sarikaya mentega dan bubur ayam. **Catatan mengenai Warung Purnama ini akan saya tulis terpisah.
Perjalanan selanjutnya adalah ke jl. ABC, saya menuju optik ABC untuk mengambil pesanan kacamata. Lumayan ekonomis deh ..ketimbang beli kacamata di negeri Paman Sam. Biaya resep dokter mata di paman Sam sudah bisa jadi sebuah kacamata yang murah meriah dengan lensa yang dapat berubah warna sesuai terang gelapnya cuaca.
Menunju optik ini, kami bertemu tukang-tukang jajanan. Oh...surga buat kami yang sudah lama tidak pulang kampung. Mulai dari tukang bola ubi, yang sempat menerangkan cara membuatnya. Ternyata dua kali digoreng sehingga menghasilkan tekstur bola kopong yang sensasional. Bola ubi digoreng dengan minyak dengan panas sedang. Setelah itu, digoreng kembali dengan minyak panas sambil ditekan-tekan sampai menggembung. Menarik sekali...
Meskipun masih kenyang dengan menu Warung Purnama tadi, saya pun tergoda dengan tukang martabak mini. Biasanya loyang martabak mini ini panjang seperti cetakan muffin. Tapi kali ini, tukang martabak memasaknya dengan loyang individual yang unik.
Selagi menikmati jajanan di atas, kami berjalan menuju area Pasar Baru. Yang hari itu ramai sekali. Tidak lupa melirik ke kanan ke kiri, saking banyaknya pajangan penjual-penjual :-)
Perjalanan kami teruskan menuju, Es Goyobod Kuno di belakang Pasar Baru. Hunkue kotak-kotak dengan kuah santan gula merah memang segar sekali... Sementara menikmati es Goyobod ini, mata saya jelalatan mengamati toko-toko di sekitarnya.
Warung kopi sachet-an menjadi tujuan saya berikutnya, kebetulan hujan turun, kami berteduh sambil berbelanja Kopi Kapal Api Susu, Kopiki Kopi Brown, Bandrek&Bajigur Hanjuang dll untuk bekal kami ke negeri Paman Sam.
Karena hujan turun lebat, kami memutuskan untuk berteduh di dalam Pasar Baru yang penuh sesak...bayangkan ini hari Sabtu minggu pertama di bulan Maret. Sekalipun berdesak-desakan namun rindu kampung halaman sepertinya terbayar, suasana pasar yang ramai dan banyak orang serta barang yang ditawarkan sangat saya nikmati. Tapi tentunya tetap waspada terhadap copet yang katanya berkeliaran. Batik murah meriah pun menjadi sasaran kami selanjutnya.
Setelah hujan berhenti, kami kembali meneruskan kembali petualangan kami siang itu.
Terima kasih Ellen & Phebe telah menemani kami seharian penuh.