Thursday, April 7, 2011

Sambal Ikan Roa

Sewaktu mudik kemarin, seorang kawan dari Manado menawarkan membelikan oleh-oleh dari sana. Saya langsung teringat ikan Roa. Asyiknya dapat kiriman ikan Roa yang telah dihaluskan, sehingga siap untuk langsung diolah menjadi sambal goreng.

Ikan Roa adalah ikan yang diawetkan, berasal dari ikan terbang (garfish atau belone-belone) yang konon di Indonesia hanya hidup di perairan Sulawesi Utara. Disebut ikan terbang karena ikan ini sering melompat ke atas permukaan air, senang hidup di perairan yang hangat. Badannya agak pipih, panjangnya sekitar 25-30 cm, tubuhnya bersisik, tulangnya berwarna kehijauan. Bagian moncongnya runcing panjang dan bergigi berguna untuk menangkap ikan kecil atau plankton sebagai makanannya. Metode pengawetannya adalah dengan pengasapan dengan tingkat kekeringan mencapai hampir 90% sehingga ikan menjadi kering dan ringan. Karena rasanya tawar dan garing ikan ini biasanya diolah menjadi sambal atau dicampurkan ke dalam masakan. Ikan roa tahan lama bila ditempatkan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam lemari es. (Dikutip dari Seri Memasak Femina Primarasa, Makan Enak Cara Manado, halaman 6).

Foto ikan roa asap utuh dapat dilihat di SINI.

SAMBAL IKAN ROA

Bahan :
Ikan Roa halus
Bawang merah diiris halus
Bawang putih
Cabe rawit merah
Cabe merah
Tomat (kali ini saya tidak pakai tomat...)
Garam
Minyak Goreng

Cara :
1. Haluskan bawang putih, cabe rawit, cabe merah
2. Potong kotak-kotak kecil tomat
3. Tumis bawang merah hingga wangi, masukan bumbu halus dan tomat.
Note : jika pakai tomat, benar-benar harus sampai matang (tomat tergoreng sempurna) supaya ikan roa tidak menjadi melempem)
4. Terakhir masukan ikan roa halus, masak hingga matang.

Siap dinikmati dengan nasi panas...

Sambal Ikan Roa





Thursday, March 31, 2011

Jalan-jalan di seputar Pasar Baru Bandung

Sabtu pagi, tanggal 5 Maret lalu, saya, suami dan 2 orang sahabat kami berangkat dari rumah, niat menjelajah daerah Pasar Baru.
Tujuan pertama kami adalah 'WArung Kopi Purnama'** jl. Alkateri. Rumah makan kuno yang menawarkan menu sarapan dan kopi hitam yang nikmat menggoda saya dan suami, sehingga kami hitung2 selama mudik kami sempat singgah di tempat ini sampai tiga kali :-). Tetapi karena menyimpang di toko kelontong "Subur" jl. Kalipah Apo, kami sampai di warung Purnama menjelang jam makan siang. Biasanya saya dan suami memesan kopi panas, kali ini kami coba kopi dinginnya, roti sarikaya mentega dan bubur ayam. **Catatan mengenai Warung Purnama ini akan saya tulis terpisah.

PasarBaru_MenuWarungPurnama

Perjalanan selanjutnya adalah ke jl. ABC, saya menuju optik ABC untuk mengambil pesanan kacamata. Lumayan ekonomis deh ..ketimbang beli kacamata di negeri Paman Sam. Biaya resep dokter mata di paman Sam sudah bisa jadi sebuah kacamata yang murah meriah dengan lensa yang dapat berubah warna sesuai terang gelapnya cuaca.

Menunju optik ini, kami bertemu tukang-tukang jajanan. Oh...surga buat kami yang sudah lama tidak pulang kampung. Mulai dari tukang bola ubi, yang sempat menerangkan cara membuatnya. Ternyata dua kali digoreng sehingga menghasilkan tekstur bola kopong yang sensasional. Bola ubi digoreng dengan minyak dengan panas sedang. Setelah itu, digoreng kembali dengan minyak panas sambil ditekan-tekan sampai menggembung. Menarik sekali...

PasarBaru_BolaUbi


Meskipun masih kenyang dengan menu Warung Purnama tadi, saya pun tergoda dengan tukang martabak mini. Biasanya loyang martabak mini ini panjang seperti cetakan muffin. Tapi kali ini, tukang martabak memasaknya dengan loyang individual yang unik.

PasarBaru_MartabakMini

Selagi menikmati jajanan di atas, kami berjalan menuju area Pasar Baru. Yang hari itu ramai sekali. Tidak lupa melirik ke kanan ke kiri, saking banyaknya pajangan penjual-penjual :-)

PasarBaru_jalan2

Perjalanan kami teruskan menuju, Es Goyobod Kuno di belakang Pasar Baru. Hunkue kotak-kotak dengan kuah santan gula merah memang segar sekali... Sementara menikmati es Goyobod ini, mata saya jelalatan mengamati toko-toko di sekitarnya.

PasarBaru_EsGoyobodKuno


Warung kopi sachet-an menjadi tujuan saya berikutnya, kebetulan hujan turun, kami berteduh sambil berbelanja Kopi Kapal Api Susu, Kopiki Kopi Brown, Bandrek&Bajigur Hanjuang dll untuk bekal kami ke negeri Paman Sam.

PasarBaru_BelanjaKopi

Karena hujan turun lebat, kami memutuskan untuk berteduh di dalam Pasar Baru yang penuh sesak...bayangkan ini hari Sabtu minggu pertama di bulan Maret. Sekalipun berdesak-desakan namun rindu kampung halaman sepertinya terbayar, suasana pasar yang ramai dan banyak orang serta barang yang ditawarkan sangat saya nikmati. Tapi tentunya tetap waspada terhadap copet yang katanya berkeliaran. Batik murah meriah pun menjadi sasaran kami selanjutnya.

Setelah hujan berhenti, kami kembali meneruskan kembali petualangan kami siang itu.
Terima kasih Ellen & Phebe telah menemani kami seharian penuh.

Wednesday, March 30, 2011

Vanilla Ice Cream with Preserved Sweet Rice

Yesterday I found preserved sweet rice at Asian Groceries Store.
I was very excited. Usually we had coconut milk based ice cream with it.
But as I don't have enough time to make homemade coconut ice cream.
I just used ordinary natural vanilla ice cream from the store.
But it was still good...
I felt summer spirit while enjoying a glass of this kind of ice cream.


Vanilla Ice Cream with Preserved Sweet Rice

Wednesday, March 23, 2011

Kuliner Sunda dari Kacamataku

Bulan Februari lalu saya berkesempatan menikmati kuliner Sunda di kota Bandung tercinta.
Setelah empat setengah tahun cukup banyak perubahan-perubahan yang terjadi.
Saya masih ingat sewaktu saya masih kecil, kira-kira waktu masih di bangku SD. Rumah makan makanan Sunda yang terkenal adalah warung nasi sebangsa Ampera, yang saya ingat warung nasi ini di Terminal Kebon Kalapa, yang sekarang jadi sebuah pusat perbelanjaan. Di warung ini, tersedia makanan di tengah-tengah meja, dan tamu dipersilahkan memilih yang diinginkan.
Kemudian muncul rumah makan Sunda yang lebih keren, dengan kosep saung-saung lesehan tempat untuk menikmati makanannya, seperti RM Sari Sunda, Saung Kabayan dll.

Empat tahun lalu sebelum saya merantau, dalam perkembangannya muncul pula konsep rumah makan Sunda baru, menawarkan masakan Sunda kampung dengan interior restoran yang apik dan berkesan mewah, tapi tetap unsur desa-nya terasa, Bumbu Desa di jl. Pasirkaliki. Makanan dipilih seperti layaknya perasmanan dengan bonus macam-macam sambal yang disajikan di ulekan kecil dan lalapan dalam wadah anyaman. Tamu bisa memilih mau duduk lesehan, atau di meja makan. Saya cukup terkesan dengan interior rumah makan ini, foto-foto produk desa dan orang desa ditampilkan dengan sangat menawan.

Dalam masa perkunjungan bulan Februari sampai Maret lalu, saya melihat perkembangan kuliner Sunda yang sangat pesat. Setiap rumah makan berusaha menawarkan keunikannya. Mulai dari masakan khas-nya, sambalnya, dan suasana restoran yang dibuatnya. Dan yang membuat saya bangga sebagai warga Bandung, nama-nama lokal yang dipilih sebagai nama restoran serta konsep yang ditawarkan beragam dan sangat menarik serta mencirikan Jawa Barat dan tanah Sunda.

Ada beberapa tempat yang sempat kami kunjungi.

1. Sambal Hejo
Di rumah makan ini, sambal yang ditawarkan adalah sambal hejo. Menurut pengamatan saya, sambal ini terbuat dari cabai hijau, tomat hijau , bawang merah serta tambahan kencur. Kurang pedas menurut saya, tapi lezat dimakan dengan teman-teman nasinya. Satu teman nasi yang jarang ditemui ada di sini adalah CIMPLUNG, sejenis perkedel kentang namun dicampur dengan tepung kanji, bentuknya seperti bola ubi goreng. Dan yang istimewa PEPES TERInya...paduan bumbu dan asin terinya terasa pas sekali di lidah. Sistem menghidangkannya seperti di restoran Padang, semua menu disediakan, lalu dihitung berapa yang habis dimakan sebelum pembayaran.

SambelHejo

SambelHejoGepuk,Pepes,Ayam

2. Rumah Makan Ibu Haji Cijantung
Rumah makan ini sederhana sekali...Sambal dadakannya luar biasa nikmatnya, serta ikan goreng kecil-kecil yang digoreng kering gurih dengan sensasi tekstur yang renyah. Selain itu di luar rumah makan ada es duren tape dan kue pepe yang dapat kita pesan dan dinikmati di dalam restoran.

CijantungSign,Sambal,Meja

CijantungIkanGoreng

Cijantung:KueApe

CijantungEskrimDuren


3. Warung Talaga
Warung ini mungkin lebih cocok dikategorikan tempat nongkrong dan menikmati makanan ringan. Rumah makan ini sangat unik. Ada di dalam mall keren di kota Bandung, Paris Van Java Jl. Sukajadi. Memang menu yang ditawarkan kebanyakan masakan dari tahu dengan nama-nama unik. Interiornya persis seperti warung kopi jaman dahulu. Hiasan-hiasannya berupa barang-barang masa lalu yang sudah lama tidak kita temui. Yang berkesan bagi saya di tempat ini, kerupuk merah muda jaman saya Sekolah Dasar menjadi hiasan di pintu masuk dan air kendi yang dijual Rp. 6000 per kendi-nya. Salah satu menu tahu sederhana yang kami pesan, namanya Tahu Bodo (Tahu goreng setengah matang dihancurkan di atas ulekan beberapa cabe rawit merah(cengek domba) dan bawang putih), sebenarnya bisa kita buat sendiri, tapi karena memang tahu talaga dari sono-nya rasanya sudah enak, membuat menu sederhana pun jadi nikmat.

Warung Talaga

Snack at Warung Talaga
(Tahu Bodo, Tahu Pletok, Es Cendol, Air Kendi)


4. Nasi Bancakan
Tempat ini benar-benar nostalgia buat saya. Makan perasmanan dengan menu Sunda kampung yang rasanya sangat 'thick', bumbunya dahsyat...peda, sayur genjer, soun cabe hijau, dll. Dinikmati di atas piring kaleng dan minum teh pahit di gelas kaleng pun membuat memori ini melayang ke masa lalu. Cara memasak menggunakan kayu bakar yang diekspos, sehingga tamu-tamu dapat melihatnya pun membuat tempat ini semakin menarik. Untuk menu makanan penutup ada Es Goyobod, Arumanis yang dibuat langsung di tempat, Es Goyang (sayang pada saat saya datang, sedang tidak beroperasi), Kue Balok. Ibu Mertua saya sampai berkali-kali menanyakan, ini di mana? Sepertinya beliau mencoba menghapalkan nama tempat itu. Pasti beliau teringat almarhum nenek tercinta, yang notabene orang Sunda tulen yang masakannya mirip-mirip rumah makan ini.

NasiBAncakanCollage

kayubakar

Nasi Bancakan :Tutut&NasiRames
(Tutut (sebelah kiri), menu makan siang saya: sayur genjer, soun, cumi asin, tahu)

DessertBancakan

arumanis

kuebalok

SuasanaNasiBancakan
(suasana tempat makan Nasi Bancakan)

Tuesday, March 22, 2011

Brudel Mama Diana

It was a great time to be in my home city, Bandung Indonesia.
I've been there for 28 days, and it went so fast.
Now, I'm in USA again, going back to my duty.
When I was in Bandung, my mom made Manadonesse food, BRUDEL.

Brudel (4)

The smell of yeast is like bread, but the texture is between cake and bread.
If we say it is cake, it is too dense. But if we say it is bread, it is too smooth :)
Anyway, it tasted so good. Especially, this Brudel was made by my mom with love.
I asked her the recipe for posting it to my blog as my reference.

BRUDEL

3/4 kg flour
2 glasses of sugar
3 eggs
3 tbs margarine
2 tbs milk powder
1 sachet of yeast (Fermipan)
2 glasses of water
Raisin + almond/kenari



Brudel (1)


Directions:
1. Add water to fermipan in large bowl.
2. Add sugar, margarine, eggs, stir it carefully.
3. Add flour and milk powder, stir.
4. Wait until the dough raised
5. Put the dough into baking pan that has been greased and sprinkled by flour.
5. Bake 180 F about 45-60 minutes.

Brudel (7)

Wednesday, February 2, 2011

Choco Chips Muffin for Snow Storm Day

Two days of snow storm. It hits all over US except Florida.
Jev has been begging me to play out site. He loves snow. I couldn't allow him to do it
because of his cough and flu..poor Jev :-(


Snowy Day


Staying at home...keeping all family stay warm.
This morning instead of having wheat bread breakfast, I prepared homemade choco chips muffin.
Love it...

chocochipsmuffin1



I got easy recipe from cooks.com ...here is the LINK.

1 1/2 c. all-purpose flour
1/2 c. white sugar
3 tsp. baking powder
1/4 tsp. salt
1 c. chocolate chips -- I used mini choco chips
1 c. milk
1/3 c. melted butter
1 egg

Mix dry ingredients and add chocolate chips. Combine egg, milk and butter and stir into flour mixture. Do not beat. Bake 375 for 20 minutes.

chocochipsmuffin


Monday, January 17, 2011

PAMPIS IKAN TUNA


Ini resep pindahan dari Multiply saya, dibuatnya sudah lama. Hanya ingin saya satukan di blogspot ini saja :-) Hanya sudah saya edit jumlah bumbunya. Sewaktu masak yang di foto ini, berasa agak kurang bumbu.

Ingredients:
8 kaleng ikan tuna
1 1/2 shallot ukuran besar diiris halus
Santan 1/2 kaleng (200 mL)
Sereh 3 batang (ambil bagian putihnya dan digeprek)
Daun jeruk
2 batang daun bawang diris-iris halus
Daun kemangi

Bumbu halus :
3 sdm minced garlic
1/2 sdt kunyit halus
3 cm jahe
12 butir kemiri
3 cabe merah besar banget..
10 butir cabe rawit merah - sesuai selera

Directions:
1. Tiriskan tuna dari kalengnya.
2. Tumis bawang merah/shallot dengan minyak sampai wangi.
3. Tambahkan bumbu halus lainnya dan sereh tumis sampai matang
4. Masukkan tuna yang telah ditiriskan tadi (saya beli chunck tuna...ternyata halus banget jadinya...tapi masih OK :)
5. Aduk rata bumbu dan tunanya, kemudian masukkan santan.
6 . Masak sampai mengering, sebelum mengering tambahkan irisan daun bawang.
7. Hidangkan dengan nasi panas atau dapat dijadikan isi roti goreng/panada

Friday, January 7, 2011

Happy New Year 2011!

Happy New Year 2011!
Selamat Tahun Baru....

Activities in December 2010 has made no time for me to update my blog.
Anyway, I've tried some recipes in that month.
I made Nastar Cookies, with semi homemade pinapple jam, I made Kastangels cookies using edam cheese and parmesan cheese. And I also made meringue drops/Schuimpjes from the excess of eggs white.
I used recipe from Estherlita.blogspot.com, here is the LINK.
I added mocca pasta into it. I made some drops shape, and some of 'macarons' like shape.

By the way, what are the differences between meringue/schuimpjes and macarons?
I don't know it's right or not...maybe macarons doesn't contain cream of tartar...just pure eggs white, sugar and nuts powder.

schuimpjess

At the end of year 2010, I borrowed big steamer from a friend. So I made Lemper/rice cake, bolu kukus(steam cup cake) and talam pumpkin...

talam pumpkin

Using the recipe from Rumah Gemintang Multiply.




You may also like :

Related Posts with Thumbnails